12/26/2012

MY REALLY

MY REALLY

“ Sebuah kisah sebuah cerita yang tak akan kutemukan lagi. hanya detik ini, masa ini.. sebuah pelajaran baru dalam hidup seorang anak yang tak pernah menemukan sebuah kebahagiaan dan kehangatan sebelumnya.. semua..berubah dalam satu masa.”
========================================================
chapter I
Pagi itu benar-benar pagi yang buruk. setidaknya itulah yang dirasakan olehku. Aku mengejapkan mata berulangkali. mencoba menyadarkan diriku yang aku yakin masih sdikit terbawa alam mimpi. nafasku ter-engah seakan baru saja aku marathon keliling kompleks rumahku sambil dikejar-kejar oleh vulpix, golden retrevier milik Ms. eveline,tetanggaku. Aku memegang kepalaku dan memejamkan mataku sejenak. perlahan kusingkirkan selimut yang masih menutupi kakiku. Sempoyongan aku berjalan mendekati jendela. kubiarkan udara pagi memasuki kamarku saat kubuka jendela. suara burung yang sedang bersenda gurau memiliki daya tarik tersendiri bagiku. seakan mereka telah mengajariku untuk tidak membawa kesedihan dihari kemarin. aku  menghembuskan nafas setelah sebelumnya kutaik nafas dalam2. ya, sebuah ritual wajibku setiap pagi. dan itu benar2 efektif dalam meningkatkan semangat dan memperbesar keinginan untuk acuh terhadap masalah hidupku. Dibawah sana dapat kulihat Ms. eveline yang sedang menyiram petak2 bunga di halaman rumahnya.
“ Astaga Alice! sudah kuingatkan kau untuk siap tepat pukul setengah 6!” sebuah suara lembut namun tegas terdengar dibelakangku.
“ Ah, aku lupa.. tenanglah mom,,  testnya masih satu jam lagi!” ucapku malas
“ Ya. dan aku berani bertaruh dengan segala keleletanmu, kau akan tiba di sana 2 jam lagi!”
Huh, selalu begini,, aku hanya bisa terdiam jika sudah begini.
“ Oh, satu lagi manis, kau harus ucapkan terimakasih pada Ms. Eveline”
“ kenapa?”
“ Tadi dia mengirimu salad buah kesukaanmu lengkap dengan doanya” kata Mom sambil tersenyum lalu segera menghilang dibalik pintu. aku segera menyambar handuk dan berlari kearah jendela.
“ Ms. Eve!! Ms.Eve!! Thanks saladnya! n.nd” ucapku sambil melambaikan tanganku. Ms. eveline mendongak untuk menemukan wajahku yang terlihat bagaikan foto berbingkai jendela dari bawah.
“ Ow, bukankah kau harus pergi lebih awal hari ini, alice?” katanya
“ hmm! yah. aku harus tiba disana sekitar satu jam lagi!” kataku riang
“ ya,, cepat mandi! jangan sampai aku memaksa tanganku untuk menyirammu dan menjadikanmu tanaman baruku.” ancam Ms. eveline sambil menggerakkan selangnya. Aku segera berlari menuju kamar mandi .
====================================== (‘_’)/*=========================================
“emm.. Mom, menurutmu, apa aku benar-benar akan diterima disana?” tanyaku sambil mengunyah salad buah pemberian ms. eveline. Mom meletakkan garpu ditangannya dan menyeruput tehnya.
“ Ya, kita tidak akan tahu kan? hanya saja jika aku yang menjadi penguji, akan kuterima kau. dan ini bukan karena aku ibumu. suaramu memang indah, dear..” ucap mom sambil tersenyum. aku ikut tersenyum dan segera menghabiskan saladku. terdengar suara adikku yang menangis didalam kamarnya. hh,, pasti dia akan langsung memesan sebotol susu. aku menminum tehku hingga tandas.
“ Mom, aku pergi! doakan aku ya..” kucium pipi mom dan bergegas memakai sepatuku
“ Oh,iya mom! sepertinya aku akan tiba disana tepat waktu :p” ucapku lalu keluar dari rumah mungil itu
“Dasar!” ucap mom sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
===================================== (‘_’)/*==========================================
“Ah, benar2 memuaskan!” ucapku sambil menghempaskan badanku di sofa ruang tamu. kuedarkan pandanganku ke jendela. kudapati seekor burung hantu bertengger disana. Aneh. seingatku selama hidupku aku tidak pernah melihat burung hantu berkeliaran didaerahku.
“ lalu, bagaimana dengan testnya?” Tanya mom sambil menghidangkan pasta
“ Ya.. aku sudah berusaha, dan aku tak yakin bisa diterima. kau tau kan? yaa.. banyak  yang memiliki talenta yang lebih baik dariku.” katakusambil menjulurkan tanganku untuk mencicipi pasta yang masih hangat itu. namun belum juga tanganku menyentuhnya, momy memukul tanganku. aku mengalihkan pandanganku kepada mom.
“ tidak sebelum kau membereskan kamarmu! kau berangkat tanpa membereskannya. kau ingat?” kata mom. aku hanya nyengir kuda dan bergegas membereskan kamarku. Mommenggelengkan kepalanya dan memandang keluar jendela. sedikit terkejut, momy berjalan ke jendela. mengucek2 matanya sambil berusaha meyakinkan pandangannya. matanya tak bisa lepas dari sebuah bayangan putih diatas pohon yang ber-uhu panjang melihat momy mendekat. perlahan semuanya terlihat jelas dikepala momy,
“ Apakah? apakah?” gumam momy
=====================================================================================
“hmm..hmm.. lalala..” kugerakkan tanganku untuk sentuhan akhir dari misi pemberesan kamar ini.  kuangkat selimut itu dan kuhempaskan diatas kasur. tapi.. hei! apa itu? sebuah kertas berbentuk kotak terjatuh dari tempat tidurku. disebelahnya tergeletak sehelai bulu putih seputih salju. Aku mencoba mengambil kertas itu.
“Surat?” aku membolak-balik kertas yang seperti sebuah perkamen jaman dulu dengan warna yang benar2  terlihat seperti kertas yang sudah di daur ulang beberapa kali. tak ada perangko yang menempel di surat itu. dibelakang surat itu hanya ada sebuah stempel yang benar2 asing. aku memutuskan untuk membawanya ke ruang makan.
“Mom, lihat aku mendapatkan...” kata2ku terputus saat aku melihat momy sedang duduk sambil mengelus seekor.... burung hantu? mom melihatku dan pandangannya langsung tertuju ke surat yang ada di tanganku.
“ itu?” ucap mom. wajahnya terlihat aneh
“ mom, aku mendapatkan surat aneh”
Momy mengambil surat itu dan melihat alamat yang tertera diatasnya

Ms. Aleena alicia johnson
Kamar ungu
rumah mungil

Momy seperti orang kesurupan saat membuka surat itu. dibacanya berulang2 surat itu. dan jujur sangat membuatku bosan karena aku juga penasaran dengan isi surat itu..
Tiba-tiba saja mom memandangku dengan mata berkaca2. beliau langsung memelukku dan mencium pipiku berulangkali. aku hanya bisa memandangnya heran. bagaimana tidak? bahkan seingatku selama aku menjadi anaknya, aku belum pernah mendapatkan pelukan dan ciuman sebanyak ini dari mom. kecuali jika ingatanku payah.
“ Mom?” tanyaku heran.
“ ah, mon tidak tau harus berkata apa! selamat sayang.. mom pikir,, mom pikir,, kau”
“ mom? aku.. aku tidak paham apa yang terjadi!” tanyaku. mom memegang pipiku.
“ Kau,, kau bukan squib! kau bukan squib!” kata momy
“Squib? apa itu? ah,mom,, jelaskanlah padaku!” rajukku.
Momy berhenti mengguncangkan tubuhku lalu berpikir sejenak. “Tapi aneh. kau belum pernah melakukan sihir sebelumnya” kata mom sambil mengingat2
“ sihir? Momy!!” kataku semakin tidak paham
“ sebentar apa kau pernah melakukan hal2 yang tidak wajar sebelumnya? seperti terbang?”
“mom.. -.-“
“ atau.. atau kau meloncat amat jauh? atau kau berhasil mengubah kodok menjadi sendal? * SENDAL XD*plak
“MOMM!!” Teriakku. aku benar2 jengkel pada mom. tiba-tiba saja jendela ruang tamu tertutup seakan ada yang menutupnya dengan keras. aku kaget. tentu saja.. karena pohon diluar hanya diam pertanda tak ada angin yang lewat sore itu. Burung hantu di tangan mom ber-uhu pelan lalu terbang mengelilingiku. tiba2 saja aku teringat mimpiku pagi tadi. sebuah mimpi yang aneh.. aku berada di sebuah hutan dan dikejar2 oleh raksasa yang membawa pentungan sebesar pohon jambu depan rumah.
lalu aku ingat beberapa ekor burung hantu menyerang(?)ku. Ah.. ternyata mimpi pagi itu?
“ Momy.. tenanglah dan ceritakan padaku”
momy mulai bercerita dan cerita demi cerita dari mulut mom benar2 seperti petir bagiku .
“ Yah.. mom tau.. maafkan mom baru memberitahumu..” mom beranjak ke kamarnya mengeluarkan sebuah kotak  yang agak panjang dan sebuah sapu yang terlihat usang. mom mebawanya ke depanku dan membuka kotak tersebut. didalamnya terdapat sebuah tongkat. mom mengambilnya dan mengeluarkan tongkat itu.. aku mendengar mom menggumamkan sesuatu
“Lumos” tongkat itu mengeluarkan cahaya. aku hanya bisa tercengang memandang apa yang terjadi didepanku.
“mom, itu?”
“itu salah satu mantra yang mom pelajari waktu mom sekolah disana” kata mom
“dan... itu..” momy menunjuk burung hantu yang kini bertengger tenang yang langsung terbng begitu ditunjuk. ternyata dikakinya ada surat yang diikat.
“ Kakekkmu benar2 senang dan sudah menunggu kedatanganmu,,,” lanjut momy
“ka..kakek??” kataku gagap. aku tidak pernah mendengar momy membicarakan sosok kakek sebelumnya.
“ ya, profesor yang sangat tersohor disana. sudah mengajar sejak momy belajar disana..”
“ siapa mom?”
“kakekmu, Proffesor Kyu Snape”
=====================================================================================
                                                                                                                              

1 komentar:

  1. Allen@
    nih kak Yogi
    Waaah FF Nya Ternyata Post Disinih

    Kunjungan Balik ya :D

    http://yogipotter.blogspot.com

    BalasHapus